"Produksi konten cek fakta sangat penting untuk didistribusikan secara luas. Karena outreach atau saluran-saluran cek fakta ini bisa dioptimalkan," tambahnya.
BACA JUGA:Akhiri Seri Pelatihan Cek Fakta di Solo, AMSI Total Melatih 150 Media
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024 AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumatera Barat
Terkait dengan tantangan yang dihadapi oleh industri media lokal dalam memproduksi konten Cek Fakta, CEO The Conversation Indonesia, Prodita Sabarini, menjelaskan bahwa media yang dikelolanya belum fokus pada cek fakta karena membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.
"The Conversation pada masa pemilu. Memilih cek fakta dengan melibatkan akademisi. Ternyata animo mereka untuk terlibat dalam fact checker cukup tinggi dari kalangan akademisi," ungkap Prodita.
Dalam workshop yang dipandu oleh Gaib Maruto Sigit, Bendahara AMSI, peserta terutama menyoroti tantangan dan peluang Fact-Checking lokal menjelang Pilkada Serentak mendatang.
Indonesia Fact-Checking Summit, sebagai forum nasional, diharapkan dapat mengulas tren gangguan informasi, penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan dinamika ekosistem media selama Pemilu 2024.
BACA JUGA:2 Trainer Cek Fakta AMSI Sumsel Bekali Pemuda Kabupaten Banyuasin untuk Melek Digital
BACA JUGA:AMSI Bersama AJI dan Mafindo Petakan Data Hoaks Jelang Pemilu
Melalui workshop ini, diharapkan industri media lokal di seluruh Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan informasi yang berkembang pesat, terutama dalam konteks Pilkada Serentak yang akan datang.
Dengan membangun ekosistem Fact-Checking yang kuat, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya dalam proses demokrasi di tingkat lokal. *