Seperti yang terlihat, kebijakan ini tidak hanya mengubah jalur distribusi dari satu pesawat tempur, tetapi juga potensial meredefinisi kekuatan geopolitik regional.
Pesawat KF-21 Boramae 005, kini menjadi lebih dari sekadar alat tempur; ia merupakan pion dalam catur strategis yang rumit antara dua negara yang berusaha menavigasi antara kemitraan dan persaingan di kancah internasional yang semakin tidak pasti.***