NASIONAL, PALPOS.ID-Korea Selatan dan Malaysia, dalam upaya memperluas kerja sama industri senjata, telah mengadakan pembicaraan yang penting di tengah Pameran dan Konferensi DSA 2024 di Kuala Lumpur.
Pada hari Senin (13/05), Seok Jong-gun, Menteri Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan, bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohamed Khaled Nordin.
Salah satu fokus utama pembicaraan adalah kemajuan ekspor pesawat serang ringan FA-50 Korea Selatan ke Malaysia.
BACA JUGA:Kekuatan Tersembunyi: Mengapa Kapal Selam SSN Menjadi Ancaman yang Serius?
BACA JUGA:Punya Kekuatan yang Menakutkan Tank T-90 Rusia di Kancah Medan Perang Ukraina
Korea Aerospace Industries telah menandatangani kesepakatan untuk memasok 18 FA-50 ke Kuala Lumpur pada bulan Mei tahun lalu, dan pembicaraan di DSA 2024 mengenai ekspor lebih lanjut dari jet tersebut sangatlah relevan.
Selain itu, pembicaraan juga mencakup potensi ekspor sistem artileri roket K239 Chunmoo dan sistem rudal permukaan-udara-ke-ke-udara jarak menengah Cheongung-II Korea Selatan.
Ini menunjukkan upaya kedua negara untuk menjelajahi berbagai bidang kerja sama dalam industri pertahanan.
BACA JUGA:PTDI dan Airbus: Kolaborasi Sukses dalam Merakit H225M untuk TNI AU
BACA JUGA:KF-21 Boramae: Geopolitik, Gaduh Pembayaran, dan Masa Depan Kerjasama Pertahanan
Tidak hanya dengan Malaysia, Seok juga bertemu dengan pejabat pertahanan dari Vietnam, Filipina, dan Thailand.
Ini menunjukkan keinginan Korea Selatan untuk memperluas kerja sama industri pertahanan dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Pejabat Filipina mengekspresikan minatnya terhadap berbagai produk pertahanan Korea Selatan, termasuk jet tempur KF-21 yang sedang dikembangkan, FA-50, dan kapal selam.
BACA JUGA:UEA Pilih J-20 China sebagai Alternatif dalam Pembelian Jet Tempur Siluman F-35 Amerika Serikat
BACA JUGA:Konsorsium Kemalak Malaysia Meluncurkan Helikopter Tempur Baru di DSA 2024