Pengenalan kapal selam nuklir mini seperti Type 041 bisa menjadi lompatan besar dalam kemampuan militer bawah laut China.
Mirip dengan kapal selam kelas "Rubis" milik Prancis, adaptasi desain kapal selam konvensional ke tenaga penggerak nuklir dapat meningkatkan efektivitas tempur bawah air secara signifikan.
BACA JUGA:Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja
BACA JUGA:Revolusi Pertahanan Malaysia dalam Kendaraan Lapis Baja
Mengurangi ukuran reaktor nuklir agar sesuai dengan kapal selam yang lebih kecil bisa menghasilkan platform dengan perpindahan serupa dengan model konvensional, namun dengan ketahanan dan kemampuan operasional yang jauh lebih unggul.
Pengembangan kapal selam nuklir mini ini mencerminkan strategi diversifikasi jenis kapal selam serang.
Kapal selam besar tetap diperlukan untuk misi jangka panjang di perairan dalam, sementara kapal selam kecil seperti Type 041 akan ideal untuk operasi dekat pantai dan perairan dangkal.
BACA JUGA:Korea Selatan Pertimbangkan Proposal dari Indonesia Tentang Pengurangan Biaya Proyek KF-21 Boramae
BACA JUGA:Jet Tempur F-15QA Ababil dan Revolusi Kekuatan Udara Qatar
Pendekatan ganda ini memberikan fleksibilitas strategis yang lebih besar bagi Angkatan Laut China.
Kapal selam mini dapat digunakan untuk perlindungan kapal selam rudal strategis di perairan terbuka, sementara juga berfungsi sebagai penangkal bawah air di wilayah pesisir.
Implikasi dari pengembangan ini juga signifikan di tingkat global.
BACA JUGA:Indonesia Minta Pemotongan Drastis Dalam Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21
BACA JUGA:Swedia Membangun Cakrawala Baru dengan Pesawat Tempur Generasi Mendatang
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di kawasan Asia Pasifik perlu menyesuaikan strategi mereka terhadap ancaman yang muncul dari kapal selam nuklir mini yang sulit dideteksi dan sangat lincah.
Hal ini bisa memicu perlombaan senjata baru di bawah laut, dengan fokus pada teknologi deteksi dan kontra-kapal selam yang lebih canggih.