Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, juga menekankan bahwa PGN diharapkan dapat meningkatkan kontribusinya melalui pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk mengurangi impor LPG serta bekerja sama dengan subholding lainnya untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
“Mengurangi impor LPG dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan gas bumi dalam berbagai sektor, termasuk rumah tangga dan industri,” tambah Komisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi.
BACA JUGA:Infrastruktur Gas Bumi PT PGN Tbk Dipantau Ketat Demi Kepastian Kelancaran Operasional
Tantangan dan Peluang di Masa Transisi Energi
Pertamina, sebagai induk perusahaan PGN, menghadapi tantangan besar di masa transisi energi ini.
Salah satu strateginya adalah menggunakan gas bumi untuk pembangkit listrik di kilang minyak dan sektor hulu migas.
Energi fosil diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, dengan energi terbarukan seperti matahari, angin, dan biofuel diperkirakan akan memenuhi 40-45% dari total kebutuhan energi.
Meski demikian, kebutuhan gas bumi tetap akan meningkat, memberikan potensi besar bagi PGN untuk memanfaatkan peluang ini dalam mendukung transisi energi.
BACA JUGA:Menebarkan Energi Baik: PGN Bagikan Bantuan kepada Yayasan di Wilayah Sumatera
BACA JUGA: PGN Berkomitmen pada Energi Bersih: Fokus pada Pengembangan Gas Bumi Ramah Lingkungan
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengungkapkan bahwa PGN berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah timur yang belum memiliki jaringan pipa gas.
PGN juga akan mengadopsi model beyond pipeline, yang melibatkan penggunaan transportasi laut untuk penyaluran gas, mengingat kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
Strategi Pengembangan Infrastruktur dan Pemanfaatan Gas Bumi
Peluang pemanfaatan gas bumi di masa transisi ini akan diambil oleh PGN dengan melakukan integrasi infrastruktur yang ada untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor.
Dengan integrasi ini, PGN dapat memenuhi permintaan di kota-kota baru, kawasan industri, serta sektor transportasi darat dan laut melalui penggunaan Compressed Natural Gas (CNG).