Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Menuju Maluku Tenggara Raya dan 13 Kabupaten Otonomi Baru

Rabu 29-05-2024,16:48 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Pada tahun 1511, Portugis tiba di Kepulauan Maluku, mendarat di Banda dan kemudian di Ternate pada tahun 1512. 

Di bawah pimpinan Francisco Serrão, mereka membangun Benteng Kastela pada tahun 1522, yang menjadi benteng kolonial pertama di wilayah ini. 

Portugis juga mendapatkan kedudukan istimewa sebagai mitra dan penasihat kesultanan setempat.

Pertempuran Melawan Portugis dan Dominasi Spanyol

Pada tahun 1570, Portugis menjebak dan membunuh Sultan Khairun dari Ternate di Benteng Kastela. 

Sultan Baabullah, yang menggantikan ayahnya, melancarkan perang melawan Portugis. 

Setelah lima tahun pengepungan, Portugis menyerahkan Benteng Kastela pada tahun 1575 dan mundur ke Ambon. 

Sementara itu, Spanyol tiba di Tidore pada tahun 1521 dan menjadi sekutu Kesultanan Tidore melawan dominasi Portugis.

Perselisihan Antar Bangsa Eropa: Perjanjian Zaragoza

Persaingan antara Spanyol dan Portugis mencapai puncaknya, memaksa Paus Aleksander VI memediasi. 

Pada tahun 1529, Perjanjian Zaragoza ditandatangani, yang menyebabkan Spanyol meninggalkan Maluku dan memusatkan aktivitas mereka di Filipina.

Pendudukan Jepang selama Perang Dunia II

Pada awal tahun 1942, Kekaisaran Jepang menginvasi Kepulauan Maluku sebagai bagian dari Kampanye Perang Dunia II Hindia-Belanda. 

Pasukan Jepang mengusir Belanda dari wilayah tersebut. Namun, pada tahun 1944, pasukan Sekutu, terutama AS, melancarkan serangan balasan. 

Pertempuran sengit terjadi di Morotai, dan pada tahun 1945, Jepang menyerah secara resmi di pulau ini.

Pasca-Perang dan Masa Kini di Kepulauan Maluku

Kategori :