"Artinya jangan mengganggu, merusak demokrasi, merusak barang, karena jika demokrasi dijalankan dengan damai dan sehat, maka hasilnya nanti akan memuaskan.
BACA JUGA:Dua Srikandi DPRD Sumsel, Holda dan Meli Mustika Siap Bertarung di Gelanggang Pilgub Sumsel 2024
BACA JUGA:Elektabilitas Ratu Dewa Perkasa : Indikator Politik Indonesia Ungkap Tren Positif
Kalau dipasang dirusak, dipasang lagi dirusak lagi, maka petugas hukum akan kami minta mengurusnya," tambahnya.
Ganjar menyesalkan bahwa baliho milik Hj Ngesti Ridho Yahya yang baru dipasang sepekan lalu telah banyak yang dirusak.
"Selama ini tidak ada, ini baru dipasang malah dirusak. Intinya kita sangat menyesalkan sekali hal ini terjadi. Jangan begitulah, mari berdemokrasi dengan baik," imbaunya.
Sementara itu, H Ridho Yahya, mantan Walikota Prabumulih dua periode dan suami dari Hj Suryanti Ngesti Rahayu, menanggapi dengan ringan isu perusakan baliho ini. "Kita serahkan kepada Tuhan saja, biarlah Tuhan yang membalasnya," ungkapnya. (*)