Intervensi ini bisa berupa penjualan cadangan devisa untuk membeli rupiah, sehingga mengurangi tekanan pelemahan.
Kebijakan Suku Bunga
BI juga dapat mempertimbangkan penyesuaian suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Kenaikan suku bunga bisa meningkatkan daya tarik aset-aset berbasis rupiah bagi investor, sehingga menambah permintaan terhadap rupiah.
Pengendalian Inflasi
Pemerintah perlu memastikan bahwa inflasi tetap terkendali. Kebijakan subsidi untuk barang-barang kebutuhan pokok atau pengendalian harga barang-barang penting dapat membantu menjaga daya beli masyarakat.
Reformasi Struktural
Reformasi di sektor fiskal dan struktural ekonomi perlu terus dilanjutkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Perbaikan dalam tata kelola anggaran, peningkatan efisiensi belanja pemerintah, dan peningkatan basis pajak dapat membantu mengurangi defisit dan menambah kepercayaan investor.
Diversifikasi Ekonomi
Indonesia perlu mendorong diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas ekspor.
Pengembangan sektor manufaktur, jasa, dan teknologi dapat membantu menciptakan sumber pendapatan baru yang lebih stabil.
Intinya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga mencapai Rp17.000 per USD akan membawa dampak luas bagi perekonomian Indonesia.
Pemerintah dan otoritas moneter perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan mengurangi dampak negatifnya.
Dengan kebijakan yang tepat dan reformasi struktural yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. *