Tempat wudhu yang nyaman dan luas menambah kenyamanan bagi para jemaah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Usulan Daerah Otonomi Baru Provinsi Kepri Barat Terus Mengapung
Selain itu, delapan payung membran yang mirip dengan Masjid Nabawi dipasang untuk memberikan kenyamanan bagi jemaah yang beribadah di luar masjid.
Payung-payung ini dapat membentang hingga 25 meter, memberikan keteduhan yang optimal.
Yahya, seorang wisatawan dari Sumatera Barat, sangat mengagumi keunikan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dan merekomendasikan masjid ini sebagai destinasi wisata religi di Pulau Batam.
Ia mengungkapkan bahwa kunjungan ke masjid ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang berkunjung ke Batam.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Dua Calon Daerah Otonomi Baru Belum Memenuhi Syarat, Harapannya?
Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah juga menjadi tujuan wisata yang populer, terutama pada akhir pekan.
Pengunjung datang dari berbagai tempat, termasuk dari luar Batam, bahkan dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Saat memasuki masjid, pengunjung diwajibkan mengenakan busana muslim atau pakaian yang rapi sebagai bentuk penghormatan.
Masjid ini diambil dari nama seorang pahlawan nasional asal Provinsi Kepulauan Riau, Sultan Mahmud Riayat Syah.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Usulan Daerah Otonomi Baru Provinsi Natuna Anambas Terus Menyala
Pembangunannya dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada tahun 2019 di atas tanah seluas 57.144 meter persegi dengan luas bangunan 41.422 meter persegi.