Pencapaian ini didorong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang pesat, yakni 10,43% secara tahunan (yoy) mencapai Rp297 triliun, didominasi oleh dana murah.
Tabungan tumbuh 8,75% dan giro tumbuh hingga 10,52%.
BACA JUGA:Hery Gunardi Dianugerahi CEO of The Year dan BSI Dinobatkan Sebagai Bank Syariah Terbaik
BACA JUGA:Bantu UMKM, BSI dan Qasir.id Bikin Transaksi Lebih Mudah
Pada Maret 2024, jumlah pengguna BSI Mobile melonjak 29,35% yoy menjadi 6,70 juta orang. BSI Mobile mencatat jumlah transaksi sebesar 118,5 juta dengan volume transaksi mencapai Rp145,1 triliun.
Jumlah nasabah yang membuka rekening secara online pun mencapai 93,6% dari nasabah baru BSI.
Sementara itu, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa manajemen perseroan memiliki komitmen untuk terus mendorong pertumbuhan secara berkelanjutan.
BACA JUGA: BSI Guncang Pasar Modal dengan Penerbitan Sukuk Berkelanjutan Rp3 Triliun
BACA JUGA: Mengutamakan Keselamatan: BSI Perluas Layanan Kursi Roda untuk Jamaah Haji Lansia
BSI memiliki aspirasi untuk menjadi Top 3 Bank Syariah Global dan menjadi Top 3 Bank di Indonesia dari sisi kapitalisasi pasar dalam waktu 10 tahun mendatang.
“Kami telah menyusun rencana kerja selama 10 tahun. BSI akan masuk top 3 bank syariah global dari sisi market cap dan menjadi top 3 bank di Indonesia,” ujarnya secara terpisah belum lama ini.
Hery optimis visi tersebut sangat realistis untuk dicapai. Pasca merger, BSI terus membukukan rekam jejak positif.
BACA JUGA: BSI Aceh Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi dan Kemitraan Desa Binaan
BACA JUGA: Pendaftaran Data KTP dan KK Dibuka: Akses LPG Bersubsidi Lebih Mudah!
BSI berhasil mencapai target Return on Equity (ROE) di atas 18%. Jumlah nasabah BSI meningkat sekitar 5 juta nasabah pasca merger, dan pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit setiap tahunnya, sementara industri perbankan umumnya hanya tumbuh satu digit.
Saat ini, BSI telah menjadi bank kelas menengah terbaik di Indonesia, dengan status sebagai bank papan tengah terkemuka.