KAYUAGUNG,PALPOS.ID - Menyurutnya Sungai Komering berdampak pada ikan Toman di kerambah milik warga Kelurahan Kayuagung Asli, Kecamatan Kayuagung, Kabuapten OKI.
Saat ditemui, Udin (44), pemilik salah satu kerambah Toman di kelurahan tersebut mengaku, banyak ikan di dalam tambaknya yang mati mendadak.
"Saya tidak tahu karena apa matinya, mungkin faktor air dan anehnya dulu tidak seperti ini. Air sungai surut sudah hampir satu bulanan," ungkapnya, Rabu, 24 Juli 2024.
Ia menambahkan, dalam satu hari, jumlah ikan Toman yang mati di dalam kerambahnya beragam. Terkadang 5 ekor, 10, bahkan pernah lebih dari itu.
BACA JUGA:BNNK OKI Lakukan Kegiatan Ini Sebagai Bentuk Tanggap Ancaman Narkoba
BACA JUGA:Pemkab OKI Lakukan Upaya Ini Agar Anak-Anak Terlindung dari Virus Polio!
"Ikan Toman yang sudah mati terpaksa harus dibuangkan, dan yang pastinya sebagai pemilik akan mengalami kerugian. Palingan jika dijual hanya akan balik modal saja," ujarnya.
Dikatakannya lagi, jika kondisi itu terus berlangsung, maka menimbulkan kekhawatiran pada dirinya. Udin takut akan mengalami gulung tikar.
"Saya ini seorang serabutan yang mengandalkan kerambah sebagai sumber mata pencaharian utama. Dari sinilah untuk menghidupi 3 orang anak saya," tuturnya.
Masih kata Udin, kalau lagi ada pekerjaan sampingan seperti bangunan, maka dia akan bekerja itu dahulu.
BACA JUGA:Polres OKI Musnahkan Ratusan Senpira, Identifikasi Masih Tingginya Peredaran
BACA JUGA:Tahun 2024, Pemkab OKI Targetkan Indeks Pembangunan Statistik Meningkat
"Tambak di sini ada 11, dimana isi dalam satu kerambah itu bermacam-macam, bisa 500 atau 400 ekor," imbuhnya.
Lanjut dia, untuk penjualan biasanya banyak pembeli yang mendatangi kerambah langsung.
"Harga per 1 Kg Toman yakni, Rp38 ribu. Kalau sungai lagi dalam bisa Rp40 ribuan per Kg," tutupnya.*