Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Golkar: Pengamat Politik Soroti Kontroversi Bahlil Lahadalia

Kamis 15-08-2024,09:30 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

"Lebih baik Bambang Soesatyo atau Agus Gumiwang Kartasasmita yang menjadi Ketua Umum Golkar, meski AGK sudah menyatakan tidak akan ikut dalam pemilihan caketum," kata Efriza.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Benturan Kekuatan dan Tekanan Eksternal Internal Partai Beringin

BACA JUGA:Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Dewan Pakar Dorong Jokowi Jadi Ketum Partai Beringin

Bambang Soesatyo, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, juga menegaskan bahwa Golkar harus segera menyesuaikan diri dan terus bertahan setelah Airlangga Hartarto mundur dari jabatannya.

"Golkar harus segera menyesuaikan diri dan harus terus survive. Kita sudah sepakat tadi malam untuk menunjuk Plt-nya Pak AGK [Agus Gumiwang Kartasasmita] untuk menyiapkan Munas pada tanggal 20-21 mendatang di Jakarta," kata Bamsoet di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Plt Ketua Umum: Agus Gumiwang Siapkan Munas Golkar

Dengan mundurnya Airlangga, AGK ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum Golkar untuk menyiapkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan digelar pada tanggal 20-21 Agustus 2024. 

Munaslub ini akan menjadi ajang pemilihan Ketua Umum Golkar yang baru, yang diharapkan mampu mengembalikan stabilitas dan soliditas partai.

Bamsoet mengungkapkan bahwa saat ini proses pembicaraan terkait calon Ketua Umum masih berjalan. Ia berencana untuk bertemu dengan Bahlil dan AGK guna membahas kelanjutan proses ini. 

"Kita masih berproses, masih ada pembicaraan. Nanti saya akan ada pembicaraan dengan Pak AGK, Pak Bahlil. Karena dari awal kita sepakat tiga ini sama-sama maju. Jadi kita akan bicarakan," pungkas Bamsoet.

Spekulasi dan Masa Depan Partai Golkar

Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar memang membawa dampak besar bagi partai berlambang beringin ini.

Spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikan posisinya terus berkembang, dengan berbagai dinamika dan intrik yang mewarnai proses suksesi ini. 

Isu cawe-cawe Jokowi, kontroversi Bahlil, serta potensi munculnya calon alternatif seperti Bambang Soesatyo dan Agus Gumiwang, menjadi topik yang hangat dibicarakan baik di internal Golkar maupun di kalangan publik.

Masa depan Partai Golkar kini berada di tangan para kader dan elite partai, yang harus menentukan arah kepemimpinan partai ini di tengah berbagai tantangan dan dinamika politik nasional. 

Pemilihan Ketua Umum yang akan datang diharapkan mampu menghasilkan pemimpin yang dapat membawa Golkar tetap solid, berpengaruh, dan mampu berperan penting dalam percaturan politik Indonesia.

Kategori :