Namun, menurut laporan dari Car News China, ada sedikit peningkatan pada tinggi bodi sebesar 5 mm, yang kemungkinan disebabkan oleh penyesuaian untuk mengakomodasi mesin diesel yang lebih berat.
BACA JUGA:Menguak Ketangguhan Land Cruiser Prado 250 Series: SUV Premium dengan Desain Gagah dan Canggih
BACA JUGA:Mazda EZ-6: Kombinasi Elegan Desain Kodo dan Teknologi Terbaru
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara versi PHEV dan diesel adalah bobotnya.
Versi diesel memiliki bobot 2.455 kg, lebih ringan sekitar 315 kg dibandingkan versi PHEV yang berbobot 2.770 kg.
Perbedaan bobot ini tentu mempengaruhi performa dan efisiensi bahan bakar, yang menjadi salah satu keunggulan dari mesin diesel.
Mesin diesel yang digunakan pada Tank 400 adalah E24D 2.4 liter turbocharged, yang mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 137 kW.
BACA JUGA:Isuzu MU-X Facelift 2024: Pembaruan Signifikan dan Siap Menantang Kompetitor
BACA JUGA:Smart Luncurkan Kembali Mobil Listrik Premium di Indonesia melalui Kemitraan Strategis
Mesin ini diharapkan dapat memberikan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi medan off-road yang berat, sekaligus menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan dengan mesin bensin konvensional.
GWM Tank 400 diesel dirancang sebagai kendaraan off-road sejati dengan struktur bodi pada rangka yang kuat.
Meskipun lebih ringan dari versi PHEV, kemampuan off-road-nya tidak dikurangi. Versi diesel hanya tersedia dengan roda berukuran 18 inci, namun calon pembeli dapat memilih antara empat gaya roda yang berbeda sesuai dengan selera dan kebutuhan.
Dalam hal kapasitas penarik, Tank 400 diesel menunjukkan performa yang mengesankan.
BACA JUGA:Wuling Hongguang Generasi Terbaru: Transformasi ke Era Mobilitas Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Hyundai Inster: Pendatang Baru di Segmen BEV, Apakah Akan Masuk Indonesia?
Mobil ini mampu menarik beban hingga 750 kg tanpa rem, dan hingga 2.500 kg jika menggunakan trailer dengan rem.