PKB Diambang Perpecahan: Fungsionaris dan Kader Dorong Muktamar Ulang

Minggu 25-08-2024,16:29 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Banyak kader merasa bahwa kewenangan Cak Imin semakin tidak terkontrol, dan keputusan-keputusan yang diambilnya cenderung otoriter. 

BACA JUGA:PKB Tidak Akan Majukan Kadernya di Pilgub Sumsel

BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Arus Bawah PKB Inginkan Partai Usung Herman Deru-Cik Ujang (HDCU)

Keputusan untuk menjadikan PKB partai yang mandiri dan lepas dari PBNU, yang disampaikan Cak Imin dalam pidato pasca-terpilihnya sebagai ketua umum untuk periode 2024-2029, dinilai sebagai langkah yang berbahaya dan dapat menghancurkan identitas PKB sebagai partai yang lahir dari rahim NU.

Ketidakpuasan ini tidak hanya datang dari kader-kader di tingkat pusat, tetapi juga menjalar hingga ke tingkat akar rumput. 

Banyak di antara mereka yang merasa bahwa partai telah kehilangan arah dan tidak lagi mewakili aspirasi warga NU yang menjadi basis utama konstituennya.

Agenda Utama Muktamar Ulang: Mengembalikan PKB ke Garis Perjuangan 1998

Agenda utama dalam muktamar ulang yang direncanakan adalah mengembalikan PKB ke garis perjuangan awal tahun 1998, yaitu dengan menjadikan peran kyai dan ulama sebagai dominan dalam partai. 

Selain itu, mereka juga berencana untuk membahas pergantian ketua umum, meski belum ada nama-nama potensial yang diungkapkan. 

Namun, mereka tidak menutup kemungkinan bahwa hasil muktamar ulang ini akan berbeda dengan muktamar yang saat ini tengah berlangsung di Bali.

Aksi Unjuk Rasa: Sinyal Kuat Perpecahan di Internal PKB

Sinyal perpecahan di tubuh PKB semakin kuat dengan adanya aksi unjuk rasa yang berlangsung di sekitar lokasi muktamar di Bali. 

Aksi ini digerakkan oleh Gerakan Penyelamat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebuah kelompok yang dibentuk oleh kader-kader PKB yang merasa tidak puas dengan arah kepemimpinan Cak Imin. 

Koordinator Lapangan Aksi, Andi Sutomo, mengungkapkan bahwa sebanyak 3.000 massa akan turun ke jalan pada hari kedua muktamar untuk menuntut pembubaran muktamar dan mengembalikan PKB ke jalan yang dirintis oleh pendirinya, yakni PBNU.

“Kurang lebih ada 3.000 massa dari seluruh kader-kader PKB, ada yang dari luar Bali juga, Jawa Timur, Sumatera Utara, Padang, Makassar, dan dari lokal Bali sendiri,” kata Andi di Kabupaten Badung, Bali, Minggu dini hari.

Andi juga mengungkapkan bahwa jumlah massa yang turun pada hari kedua muktamar jauh lebih banyak dibandingkan dengan hari pertama. 

Kategori :