BACA JUGA:Pileg dan Pilpres 2024 Dinilai Pemilu Terburuk Setelah Reformasi: Sebuah Catatan Kritis Djarot PDIP
BACA JUGA:Politikus PDIP Kritik Progres Pembangunan IKN:
Integritas Partai dan Kepentingan Rakyat
Rizal juga menekankan pentingnya menjaga marwah dan integritas partai sebagai partai perjuangan yang tidak tunduk pada kepentingan pragmatis sesaat.
Dia menyoroti kekhawatiran bahwa keputusan untuk mendukung calon non-kader mungkin dipengaruhi oleh kepentingan oknum-oknum yang tidak memahami kondisi nyata di Musi Banyuasin.
"PDIP bukanlah partai yang bisa diperjualbelikan atau dijadikan tumpangan oleh pihak-pihak yang hanya mementingkan kepentingan transaksional, pragmatis, dan materialis," tegas Rizal.
Pernyataan ini menggambarkan komitmen kader untuk mempertahankan prinsip-prinsip partai dan menolak upaya-upaya yang dianggap merusak integritas PDIP sebagai partai yang berjuang untuk kepentingan rakyat.
BACA JUGA:Isu PDIP Diambil Alih: Megawati Batal Pensiun dan Siap Jadi Ketua Umum Lagi
Aspirasi Kader: Mengutamakan Kader Lokal
Kader PDIP di Muba menginginkan agar DPP mempertimbangkan kembali keputusan untuk mendukung calon non-kader.
Mereka percaya bahwa mendukung kader lokal untuk maju dalam Pilkada bukan hanya soal memenuhi syarat pencalonan, tetapi juga tentang menjaga kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap PDIP.
"Kami percaya bahwa kader-kader PDIP di Musi Banyuasin, yang telah lama berjuang bersama masyarakat, lebih memahami dinamika dan kebutuhan daerah ini," kata Rizal.
Pernyataan ini menggarisbawahi keyakinan kader bahwa calon dari internal partai akan lebih mampu mewakili aspirasi masyarakat dan memenangkan hati rakyat.
Respon dan Harapan Kader
Meskipun menyampaikan kritik terhadap keputusan DPP, Rizal dan kader PDIP Muba menegaskan bahwa mereka tetap menghormati otoritas dan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.