Kepala Karantina Sumsel, Kostan Manalu, menjelaskan bahwa peran Karantina Indonesia sangat vital dalam menjaga kualitas dan keamanan produk teh yang diekspor.
"Rangkaian tindakan karantina dilakukan secara ketat, mulai dari pemeriksaan fisik, pengujian laboratorium, hingga penerbitan sertifikat fitosanitari," ujar Kostan.
Proses ini memastikan bahwa teh yang diekspor telah memenuhi semua standar keamanan pangan yang berlaku di negara tujuan.
BACA JUGA:Karantina Sumatera Selatan Inspeksi Karantina Ikan: Langkah Penting untuk Keamanan Ekspor
BACA JUGA:Lapor Karantina Untuk Cegah Masuknya Hama Penyakit Hewan Ikan dan Tumbuhan di Sumatera Selatan
Standar yang ketat ini tidak hanya melindungi konsumen di negara tujuan, tetapi juga memperkuat reputasi produk teh Indonesia di pasar internasional.
Kostan juga menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk petani, pelaku usaha, serta pemerintah daerah dan pusat, dalam mendukung peningkatan ekspor.
"Dengan dukungan dari semua pihak, kita bisa mencapai tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan sektor pertanian di Sumatera Selatan," tambahnya.
Proses Pengolahan yang Modern dan Higienis
Teh yang diekspor dari Sumsel, terutama dari Pagaralam, tidak hanya dikenal karena aromanya yang khas dan cita rasanya yang unik, tetapi juga karena proses pengolahannya yang modern dan higienis.
BACA JUGA:Dari Palembang ke Pagaralam: Yamaha Thamrin Gelar Touring Merdeka Menggunakan Nmax Turbo
BACA JUGA:Tabrakan Fortuner Vs Fuso di Tol Kayuagung - Palembang
Proses pengolahan ini menjadi salah satu faktor utama yang memastikan teh tersebut memenuhi standar keamanan pangan internasional.
Selain itu, proses pengolahan yang cermat ini juga memastikan bahwa teh tetap mempertahankan kualitas dan keunikan rasa yang menjadi ciri khasnya.
Dalam kurun waktu tujuh bulan pertama tahun 2024, frekuensi pengiriman teh dari Sumsel ke berbagai negara terus meningkat, dengan total pengiriman mencapai sembilan kali.
Hal ini menunjukkan kepercayaan pasar internasional terhadap produk teh dari Sumatera Selatan.