BATURAJA, PALPOS.ID - Pengurus Kabupaten Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-PGRI (IGTKI-PGRI) Ogan Komering Ulu (OKU) kembali mengadakan pertemuan bulanan yang berlangsung di TKN Pembina 04 OKU, Senin 9 September 2024.
Pertemuan ini dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten OKU, pengurus kecamatan, Kepala TK, serta guru-guru TK dari berbagai wilayah di OKU.
Acara tersebut menjadi ajang penting bagi para pendidik untuk membahas program-program strategis yang akan dilaksanakan IGTKI-PGRI dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu, forum ini juga difokuskan pada evaluasi pelaksanaan program yang telah berjalan serta berbagi pengalaman dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini.
Wakil Ketua IGTKI-PGRI Baturaja, Liliya Efrita, S.Pd AUD MM, menekankan bahwa kegiatan ini digelar secara bergilir di berbagai taman kanak-kanak, baik di wilayah perkotaan maupun di pelosok daerah.
BACA JUGA:Sekolah di OKU Diminta Beradaptasi Terhadap Perkembangan Teknologi
BACA JUGA:Disdik OKU Gelar Bimtek Penyusunan Laporan BOP PAUD 2024
“Setiap bulan kami rutin melakukan pertemuan di tempat yang berbeda untuk membahas implementasi program IGTKI-PGRI dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten. Selain itu, kami juga menyusun program-program yang akan memperkuat pendidikan anak usia dini di OKU,” jelas Liliya.
Ia menambahkan, selain sebagai sarana diskusi, pertemuan ini juga berperan penting sebagai ajang silaturahmi dan motivasi bagi para guru TK. Dengan bertukar pikiran dan pengalaman, diharapkan para pendidik bisa semakin kreatif dan inovatif dalam mengajar.
“Kami berharap pertemuan ini mampu mendorong guru-guru untuk lebih kreatif dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak-anak TK. Inovasi dalam pendidikan sangat penting, dan kami ingin memastikan para guru mampu berperan aktif dalam kemajuan pendidikan anak usia dini, terutama di Kabupaten OKU,” tambahnya.
Liliya juga menekankan pentingnya dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh guru TK di OKU dalam program-program IGTKI-PGRI demi kemajuan bersama.
“Dengan sinergi yang baik, kita dapat menciptakan pendidikan yang lebih baik dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita,” tutupnya.
Pertemuan itu diakhiri dengan diskusi terbuka antar peserta, di mana para guru berbagi cerita tentang tantangan dan keberhasilan yang mereka alami dalam mengajar.