Di IISF 2024, PLN Paparkan Strategi Transisi Energi untuk Capai Net Zero Emissions

Selasa 10-09-2024,15:25 WIB
Reporter : Erika
Editor : Romi

JAKARTA, PALPOS.ID – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center pada Kamis (5/9). 

Dalam acara tersebut, PT PLN (Persero) memaparkan komitmennya dalam transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 kepada para delegasi dunia yang hadir.

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi perubahan iklim, terutama antara negara maju dan berkembang. 

Dia menyatakan bahwa pendekatan yang kolaboratif dan berperikemanusiaan diperlukan untuk memastikan transisi energi yang adil, tanpa membebani rakyat kecil.

BACA JUGA:PLTP Kamojang, Pembangkit Geothermal PLN Pertama di Asia Tenggara Penghasil Green Hydrogen

"Untuk menyelesaikannya (transisi energi) butuh pendekatan yang kolaboratif, butuh pendekatan yang berperikemanusiaan, dan kolaborasi antara negara maju dan berkembang serta kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan rakyat kecil,” ucap Presiden.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN berkomitmen menjalankan transisi energi dengan berpegang pada trilema energi yakni keandalan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi. 

"Sebagai tulang punggung transisi energi di tanah air, PLN berkomitmen mendukung Pemerintah dalam mencapai NZE berdasarkan trilema energi. 

Kami tidak hanya berfokus pada penyediaan energi listrik semata, tetapi juga memastikan energi yang disalurkan aman, bersih, terjangkau, dan berkelanjutan," jelas Darmawan.

BACA JUGA:Akselerasi Transisi Energi, PLN Jalin Kolaborasi dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

Dia juga menyampaikan bahwa perubahan iklim merupakan permasalahan global. Untuk itu, dibutuhkan juga solusi secara global dalam bentuk kolaborasi, baik dalam strategi, inovasi teknologi, maupun investasi bersama.

“Dulu, PLN merupakan perusahaan yang tertutup, saat ini, PLN merupakan perusahaan yang sangat terbuka dan kolaboratif. Kami siap dengan semua peluang kolaborasi,” imbuhnya. 

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menambahkan, PLN telah menyusun peta jalan transisi energi bersama dengan pemerintah dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang merupakan RUPTL terhijau sepanjang sejarah PLN dan Indonesia dengan komposisi pembangkit EBT sebesar 52%.

Tidak berhenti disitu, saat ini perseroan tegah merancang kembali RUPTL yang sudah terhijau ini dengan transformasi agresif yang di sebut Accelerated Renewable Energy Development (ARED).

BACA JUGA:Keandalan Listrik PLN pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN Diapresiasi Berbagai Kalangan

Kategori :