Selain itu, program KB ini diadakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk di Kota Prabumulih, yang sejalan dengan program pemerintah pusat dalam menekan angka kelahiran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
BACA JUGA:Dampak Kemarau, Warga Karang Raja Prabumulih Antre Air Bersih di Kantor Lurah
Meski capaian akseptor KB secara keseluruhan sangat positif, terdapat tantangan tersendiri pada program Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi.
Dari target dua akseptor vasektomi, hingga saat ini baru tercapai satu peserta.
Menurut Eti, rendahnya minat pria untuk mengikuti program KB ini berkaitan erat dengan budaya dan persepsi masyarakat terhadap vasektomi.
"Minat KB pria memang masih sangat rendah, karena budaya kita yang masih menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tabu.
Banyak pria yang merasa malu atau ragu untuk menjalani vasektomi. Namun, kami akan terus meningkatkan sosialisasi terkait program ini," jelasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Dinas PPKBPPPA berencana menggandeng motivator KB pria.
Diharapkan, para peserta vasektomi yang sudah menjalani program ini dapat berbagi pengalaman dan memberikan testimoni langsung kepada masyarakat.
Hal ini dianggap sebagai langkah efektif untuk menghilangkan stigma yang selama ini melekat pada program KB untuk pria.
BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Perkenalkan Industri Hulu Migas kepada Siswa SMKN 2 Prabumulih
BACA JUGA:Kapolres Prabumulih Imbau Masyarakat Waspada Penyebaran Informasi Palsu Menjelang Pilkada 2024
"Dengan menggandeng para motivator KB pria, mereka nanti bisa bercerita dan menjelaskan bagaimana manfaat serta keamanan vasektomi.