BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Rapat Koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menuntaskan permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS). Ini merupakan sebuah langkah strategis dalam meningkatkan partisipasi pendidikan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan.
Kegiatan ini berlangsung di Grand Jati Ballroom, Bill Hotel Baturaja, pada Rabu 25 September 2024 dengan dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati OKU, Muhammad Iqbal Alisyahban bersama sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Kepala Dinas Pendidikan OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, MM, MPd, serta lebih dari 200 peserta yang terdiri dari para operator sekolah dan perwakilan dari 13 kecamatan.
Dalam pidatonya, Iqbal menyoroti empat faktor utama yang menjadi penyebab meningkatnya jumlah ATS di wilayah OKU, yakni keterbatasan akses pendidikan, rendahnya kualitas pendidikan, hambatan ekonomi, dan pengaruh sosial-budaya.
Menurutnya, untuk mempercepat penanganan ATS, dibutuhkan data yang valid dan akurat serta kolaborasi antara semua pemangku kepentingan. “Kita perlu sinergi dari semua pihak untuk menyamakan persepsi dan mempercepat langkah penanganan ATS ini,” tegas Iqbal.
Ia juga mengapresiasi seluruh peserta yang hadir dan berharap agar kegiatan ini dapat menjadi titik awal untuk mempercepat penurunan angka ATS di Kabupaten OKU.
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Disdik OKU Gelar Sinkronisasi Dapodik
BACA JUGA:Krisis Ruang Kelas, SMAN 5 OKU Butuh Perhatian Serius
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Regulasi dan Tata Kelola BMPM Sumsel, Nurmaliana menyampaikan bahwa meskipun jumlah ATS di Kabupaten OKU sudah menurun sebanyak 264 anak sejak Juni lalu, masih ada 5.260 anak yang belum mendapatkan akses pendidikan formal.
“Ini termasuk anak yang belum pernah bersekolah, putus sekolah (Drop Out), atau yang lulus namun tidak melanjutkan pendidikan,” jelasnya.
Nurmaliana menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memastikan anak-anak tersebut mendapatkan hak mereka untuk bersekolah. “Penurunan angka ATS harus terus didorong dengan kerja sama semua pihak,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan OKU, Drs. H. Topan Indra Fauzi, juga menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini sebagai upaya mengurangi angka ATS. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh anak usia sekolah di OKU bisa melanjutkan pendidikan formal, sesuai dengan target pemerintah untuk menciptakan generasi cerdas menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya penuh harap.