Aktivitas warga desa, seperti atraksi wisata Hiu Berjalan, menjadi lebih dikenal oleh wisatawan berkat akses yang lebih baik.
Reza juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dalam pengembangan desa wisata. Di Namatota, ia dan tim melakukan program penanaman terumbu karang sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon dan melestarikan ekosistem laut.
BACA JUGA:Tahun 2024 PT Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara 41,3 Juta Ton untuk Perkuat Energi Nasional
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Siap Hadapi Tantangan Libur Lebaran dengan Ketersediaan dan Keamanan Produk
“Kami ingin memastikan bahwa pengembangan pariwisata di desa-desa ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan,” tambahnya.
Inspirasi dari Sejarah Reza mengungkapkan bahwa motivasinya untuk bekerja di komunitas desa dipicu oleh sosok Mohammad Hatta, proklamator kemerdekaan Indonesia.
Ia mengutip pernyataan Hatta, yakni “Indonesia tidak akan bercahaya dengan obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia bisa bercahaya karena lilin-lilin kecil yang ada di desa.” Pernyataan ini mengingatkannya akan pentingnya memberikan kesempatan dan hak yang sama kepada masyarakat desa.
“Dengan berkolaborasi dan mendukung mereka, kita bisa menciptakan perubahan yang signifikan,” ucap Reza.
BACA JUGA:Ramadhan, Pegadaian Catat Peminat Produk Gadai Tumbuh 8,18 Persen
BACA JUGA: Dibuka Ketua PIKK PLN, Booth UMK Binaan PLN Tawarkan Berbagai Produk Khas Daerah di INACRAFT 2024
Program Desa Sejahtera Astra Reza juga menjelaskan mengenai program Desa Sejahtera Astra (DSA) yang dilaksanakan di Bugisan, Klaten.
Di sini, langkah pertama yang diambil adalah sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat setempat.
“Kami melakukan pembuatan dan implementasi AVMS DSA Bugisan, Klaten. Dengan teknologi AVMS, kami mempromosikan produk-produk desa secara daring,” ungkap Reza.
Promosi produk secara digital menjadi sangat penting, terutama di era di mana banyak orang mencari informasi dan layanan secara online.