Dalam era media sosial, di mana informasi bisa dengan mudah tersebar luas, masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai setiap informasi yang beredar.
ASN juga perlu diberi pemahaman lebih mendalam mengenai batasan-batasan mereka selama Pilkada agar dapat menjalankan tugas dengan baik tanpa tersandung masalah netralitas.
Abdullah berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam menyikapi situasi, terutama menjelang Pilkada yang sering kali diwarnai dengan berbagai isu yang bisa memperkeruh suasana.
“Kita semua harus bijak dalam menghadapi dinamika politik ini. Saya berharap, kejadian ini tidak menjadi pemicu kegaduhan lebih lanjut, dan semua pihak bisa menjalankan Pilkada dengan damai dan tertib,” tutupnya.
Intinya, insiden yang melibatkan Lurah Jua-Jua Abdullah menjadi salah satu contoh bagaimana seorang ASN bisa terjebak dalam situasi yang memicu kontroversi.
Dengan klarifikasi yang diberikan, Abdullah berharap dapat membersihkan namanya dari tuduhan memihak dalam Pilkada OKI 2024.
Bawaslu OKI diharapkan dapat melakukan penyelidikan dengan obyektif, sehingga keadilan dapat ditegakkan.