Polsentrum sebelumnya juga telah melakukan Quick Count pada Pilpres 2024 dan telah menunjukkan presisi tinggi dalam memprediksi hasil pemilu.
Survei yang dilakukan Polsentrum kali ini menggunakan metode wawancara tatap muka langsung, yang dinilai efektif untuk menangkap persepsi pemilih di tingkat akar rumput.
Analisis: Momen Krusial dalam Tahapan Kampanye
Dengan tinggal beberapa minggu menuju pemilihan, kedua paslon dihadapkan pada momen krusial dalam kampanye mereka.
Strategi pendekatan langsung yang diterapkan Lucianty-Syafaruddin terbukti efektif dalam meraih simpati dan dukungan pemilih loyal, namun pasangan Toha-Rohman memiliki peluang untuk menarik pemilih yang belum menentukan pilihan dengan strategi kampanye yang tepat.
Dalam konteks ini, pengamat politik setempat, Dedi Pratama, mengungkapkan bahwa pendekatan yang lebih mengedepankan program-program konkret untuk meningkatkan kesejahteraan warga menjadi kunci bagi kedua paslon untuk memperluas dukungan.
“Pemilih akan lebih condong kepada pasangan yang mampu menawarkan solusi nyata dan merespons kebutuhan masyarakat. Kampanye yang berbasis solusi dan penyelesaian masalah akan menjadi pembeda dalam Pilkada kali ini,” kata Dedi.
Persaingan yang Ketat dan Dinamis
Dukungan pemilih loyal untuk Lucianty-Syafaruddin yang lebih tinggi menjadi sinyal positif bagi paslon ini, tetapi elektabilitas Toha-Rohman yang juga mendekati angka tersebut menandakan kompetisi yang semakin dinamis.
Dengan tahapan kampanye yang masih berlangsung, kedua paslon memiliki peluang untuk terus memperkuat basis dukungan dan menarik pemilih yang belum menentukan pilihan.
Survei Polsentrum memperlihatkan gambaran awal yang dapat berubah seiring dengan intensitas dan efektivitas kampanye masing-masing pasangan.
Hasil akhir Pilkada Muba ini akan sangat ditentukan oleh kemampuan paslon dalam merebut simpati dari pemilih yang belum menentukan pilihan serta dalam mempertahankan pemilih loyal yang telah ada.