Selain itu, penanaman semangka juga diharapkan membantu memperluas pengetahuan dan keterampilan pertanian warga binaan, yang dapat berguna bagi mereka ketika kembali ke masyarakat.
Rutan Prabumulih memiliki pendekatan berbeda dalam mendukung ketahanan pangan.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Pimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96
BACA JUGA:Hari ke-9 SKD CPNS Kemenkumham Sumsel, Ini Peraih Nilai Tertinggi Formasi Penjaga Tahanan!
Rutan ini berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan setempat untuk memberikan penyuluhan pertanian serta pelatihan tentang pembuatan pupuk organik dan pembibitan ikan.
Program ini ditujukan untuk memberikan keterampilan praktis kepada warga binaan, yang dapat mereka terapkan saat mereka kembali ke masyarakat.
Pembuatan pupuk organik adalah keterampilan penting yang diajarkan di sini, dengan harapan bahwa warga binaan dapat memahami cara meningkatkan kesuburan tanah secara alami tanpa bergantung pada pupuk kimia yang mahal.
"Kami percaya bahwa keterampilan ini akan sangat berguna bagi mereka yang ingin berkarier di bidang pertanian organik setelah keluar dari rutan," ujar salah satu pelatih dari dinas terkait.
Pembibitan ikan juga merupakan keterampilan yang diajarkan, di mana warga binaan dilatih untuk memulai usaha kecil di bidang perikanan.
BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Sediakan Layanan Informasi dan Pengaduan Seleksi CPNS
BACA JUGA:Sebanyak 980 Peserta CPNS Kemenkumham Sumsel tahun 2024 Gagal Ikuti SKD
Dengan keterampilan ini, mereka bisa membuka peluang usaha sendiri setelah masa tahanan selesai. Selain itu, bibit ikan yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung program budidaya perikanan di daerah setempat.
Program ketahanan pangan yang digagas di berbagai lapas dan rutan di Sumatera Selatan ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan di lingkungan lapas, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada warga binaan.
Dengan pelatihan yang diberikan, mereka diharapkan mampu mengembangkan keterampilan dan kemandirian di bidang pertanian, perikanan, dan pengelolaan lingkungan.
Hal ini menjadi bekal penting bagi mereka untuk dapat kembali dan berintegrasi ke dalam masyarakat dengan keterampilan yang mumpuni.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel, Dr. Ilham Djaya, mengungkapkan bahwa program ketahanan pangan ini adalah langkah nyata untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang bermanfaat.