Pertama adalah Tomi Siahaan, seorang penggiat demokrasi yang membahas mengenai peran kaum muda dalam pemilu dan pilkada.
BACA JUGA:Pencegahan Penyalahgunaan Anggaran, Bawaslu Prabumulih Jalin Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri
BACA JUGA:Pengawasan Ketat: Bawaslu Prabumulih Tingkatkan Patroli Jelang Pemungutan Suara
Kedua adalah Edison, seorang jurnalis dari Prabumulih, yang memberikan penjelasan tentang cara menangkal berita hoax.
Tomi Siahaan menjelaskan bahwa generasi milenial dan Gen Z memiliki peran yang sangat menentukan dalam pemilu.
"Data dari KPU pusat menunjukkan bahwa partisipasi kaum muda dalam pemilu sangat tinggi.
Ini menunjukkan bahwa pemilih muda dapat menentukan arah kepemimpinan di masa depan," ujarnya.
BACA JUGA:Tim Hukum Ngesti-Amin Laporkan Dugaan Money Politik ke Bawaslu Prabumulih
Sementara itu, Edison yang juga merupakan Ketua Komunitas Wartawan Harian, Online dan Televisi (KW-HOT),
Menegaskan bahwa meski kaum muda adalah generasi yang melek digital, mereka juga sangat rentan terhadap pengaruh berita hoax.
Dalam presentasinya, Edison menjelaskan ciri-ciri, jenis, dan cara mengatasi berita hoax agar peserta tidak terpengaruh dan tidak turut menyebarkannya.
"Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari hoax, seperti berhati-hati dengan judul berita yang provokatif dan tidak hanya membaca judul tanpa memahami isi berita," jelasnya.
BACA JUGA:Ketua DPRD dan Pj Walikota Prabumulih Tegaskan Komitmen Dukung Arah Kebijakan Presiden Prabowo
BACA JUGA:Tindak Lanjut Korsupgah KPK, Pemkot Prabumulih Percepat Sertifikasi 119 Persil Aset Daerah
Edison melanjutkan dengan memberikan beberapa tips yang berguna bagi kaum muda untuk menghindari penyebaran hoax.