Proses pembongkaran trafo berlangsung sekitar satu setengah jam, di mana pelaku dengan sigap mengambil tembaga yang ada di dalam trafo tersebut.
BACA JUGA:Hadiri Pameran Hasil belajar CGP, Pj Walikota Prabumulih: Teruslah Berinovasi
"Setelah itu mereka langsung kabur ke arah Rambang Senuling," lanjut Erwin.
Akibat aksi pencurian ini bukan hanya merugikan PLN secara finansial, tetapi juga berdampak pada masyarakat sekitar.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Prabumulih, Gema Sabarani, menyatakan bahwa kerugian akibat pencurian tersebut mencapai puluhan juta rupiah, dengan estimasi sekitar Rp30-Rp40 juta.
Selain itu, masyarakat yang bergantung pada aliran listrik di jalur trafo tersebut harus menghadapi pemadaman listrik yang cukup lama.
BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Polres Prabumulih Tebar 10 Ribu Bibit Ikan dan Tanam Sayuran
"Masyarakat terdampak akibat pencurian Trafo ini, listrik menjadi padam. Selain itu kerugiannya juga sekitar Rp30-Rp40 juta," kata Gema.
Ketika ditanya sudah ada berapa banyak kasus pencurian aset milik PLN di Kota Prabumulih, Gema mengatakan kasus pencurian ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Kota Prabumulih.
Gema mengungkapkan bahwa sudah ada empat kasus pencurian trafo yang dilaporkan sebelumnya, dan jika ditambahkan dengan pencurian kabel dan aset lainnya,
Jumlahnya bisa lebih dari empat. ada 4 kasus pencurian Trafo di kota Prabumulih. "Kalau termasuk kabel dan lainnya itu lebih dari 4," tuturnya.
BACA JUGA:Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Prabumulih Gelar Reses Perdana
Lebih lanjut Gema menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menangani kasus ini.