“Tahun ini kami optimis angka itu akan bertambah,” timpal Suryo Suwignjo, Direktur Operasi PT Titan Infra Energy, holding TIS.
BACA JUGA:MSI Titan 18 HX: Laptop Gaming Monster dengan Spesifikasi Super Tertinggi di CES 2024
BACA JUGA:MSI Titan 18 HX: Laptop Gaming Monster dengan Spesifikasi Fantastis dan Harga yang Mengejutkan
Lebih jauh Suryo menjelaskan, revenue atau pendapatan TIS berkait langsung dengan seberapa besar komoditi utama yang diangkut yaitu batubara melewati jalan hauling SLR dan yang dikapalkan SDJ.
Tahun ini, misalnya, besaran batubara yang lewat dan dikapalkan TIS sebanyak 21 juta ton, meningkat sekitar 15 persen dari tahun 2023 yang sebesar 18 juta ton. Dan tahun depan diperkirakan menjadi 27 juta ton.
Yang menarik, Victor menambahkan, sejak tahun ini, PT Bukit Asam Tbk, mulai mengirimkan produksi batubara mereka melalui jalur dan pelabuhan batubara TIS.
Tentu saja ini membawa angin segar bagi perusahaan.
BACA JUGA:PT Servo Lintas Raya dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya Bagikan 7030 Paket Sembako Jelang Lebaran
BACA JUGA:PT Servo Lintas Raya dan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya Beraksi Menghadapi Kondisi Darurat Kemarau
Victor meyakini, batubara Bukit Asam yang melewati jalan TIS dari tahun ke tahun akan terus bertambah.
Apalagi di tengah harga batubara yang relatif stabil di harga US$125 dolar per ton.
Bahkan untuk mengantisipasi terjadi bottle neck, penyumbatan di jalur lalu lintas, akibat lonjakan angkut dan pengapalan itu, tahun ini TIS sudah menambah jumlah pelabuhan dari 2 menjadi 3 pelabuhan dengan 5 konveyor.
Rencananya, tahun depan akan menambah 1 konveyor lagi.
BACA JUGA:Program CSR Titan Group Bagi Paket Beras 29,125 Ton
BACA JUGA:Titan Group Bagikan 5.875 Paket Sembako di Empat Kabupaten
Victor optimistis masa depan perusahaannya cemerlang di masa depan.