Ternyata Sebanyak ini lulusan Unsri di Tahun 2024, Rektor Ungkap Hal Ini

Kamis 19-12-2024,08:21 WIB
Reporter : Isro
Editor : Romi

OGANILIR, PALPOS.ID– Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali menggelar wisuda yang ke-175 di Gedung Auditorium Unsri, Indralaya, pada Rabu (18/12), mengakhiri masa akhir semester tahun 2024. 

Sebanyak 663 lulusan resmi diwisuda, terdiri dari 19 lulusan program DIII, 555 lulusan program S1, 89 lulusan pascasarjana, dan pendidikan dokter spesialis.

Rektor Unsri, Prof. Dr. Taufiq Marwa, SE, MSi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa wisuda kali ini lebih sedikit dibandingkan biasanya.

“Wisuda di Unsri dilaksanakan setiap dua bulan sekali. Setiap tahunya, rata-rata kami meluluskan 8.000 hingga 9.000 alumni, jumlah yang seimbang dengan penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya,” ujar Taufiq. Kemarin.

BACA JUGA:Kerja Sama FISIP UIN Raden Fatah Palembang dan PTI: Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa di Era Digital

BACA JUGA:Expo Sriwijaya Safety Riding Festival 2024 Sukses dan Meriah

Dari 663 lulusan, sebanyak 129 orang berhasil meraih predikat cum laude atau sekitar 25,4 persen dari total lulusan. Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan di Unsri yang terus meningkat.

“Banyak lulusan dengan IPK 4.00 berasal dari program studi insinyur. Program ini menilai prestasi akademik dan praktek langsung yang dilakukan mahasiswa selama masa studi,” jelasnya.

Rektor menambahkan, program pendidikan insinyur di Unsri menerapkan sistem pembelajaran rangkap atau Recognition of Prior Learning (RPL).

Sistem ini mengintegrasikan kompetensi profesional dan praktek langsung yang dimiliki mahasiswa. Setelah menyelesaikan program formal, lulusan insinyur diwajibkan menambah dua semester untuk mendapatkan gelar insinyur.

BACA JUGA:SMK Negeri 1 Belitang III Terima CSR Truk Hino500 Series untuk Pengembangan Pendidikan Otomotif

BACA JUGA:Disdik Sumsel dan ICRAF Kembangkan Kurikulum Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim

Selain program insinyur, Unsri juga memiliki program pendidikan profesi lainnya, seperti profesi dokter, ners (keperawatan), apoteker, dan akuntansi.

“Kami telah meluluskan tiga angkatan untuk program profesi insinyur sesuai dengan undang-undang yang mewajibkan adanya pendidikan keprofesian di bidang teknik,” ungkap Taufiq.

Lebih lanjut, Taufiq menekankan pentingnya sertifikasi bagi insinyur yang telah bekerja. “Insinyur yang bekerja tanpa sertifikasi dapat melanggar aturan hukum. Kami mendorong lulusan untuk memiliki sertifikat insinyur sebagai bukti kompetensi profesional,” tegasnya.

Kategori :