"Dengan APJI masuk ke kabupaten/kota, kami berharap bisa membawa para pengusaha naik kelas dan bersejajar dengan pengusaha UMKM.
Lambat laun, mereka akan bisa menjadi pengusaha yang lebih professional,” imbuhnya.
Hj Sulaiha juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan diri untuk program pemerintah mengenai makanan sehat dan bergizi.
BACA JUGA:Produksi Migas di Prabumulih Meningkat: PHR Zona 4 Optimis Target 2025 Tercapai
BACA JUGA:Menjelang Akhir Tahun, Realisasi PAD Kota Prabumulih Capai 80 Persen
Di Palembang, mereka telah melakukan sertifikasi yang menjadi syarat utama bagi jasaboga untuk bisa terlibat dalam program ini.
"Kami tidak sembarangan dalam memilih mitra. Kami butuh orang-orang yang sudah handal, karena tanggung jawab dalam program ini sangat besar,
Terutama berkaitan dengan jumlah siswa yang banyak," kata Sulaiha.
Ia menyatakan bahwa APJI sangat siap untuk mensukseskan program pemerintah mengenai makanan sehat dan bergizi.
BACA JUGA:Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Prabumulih: Atap Rumah Tukang Ojek Melayang
"Kami sudah berkomunikasi dengan tim pusat, dan kami siap berkontribusi," tegasnya.
Menanggapi anggaran pemerintah yang sebesar Rp10 ribu per siswa, Hj Sulaiha menjelaskan bahwa dana tersebut tidak hanya untuk menyediakan nasi telur.
"Dengan uang Rp10 ribu, kami bisa menyediakan menu yang beragam. Mulai dari ayam, ikan, sayuran, dan lainnya yang kaya gizi dan vitamin," imbuhnya.
Sementara, Hj Mariana, yang akrab disapa Rian Widot, Ketua DPC APJI Prabumulih untuk periode 2024-2029,
BACA JUGA:Imbau Masyarakat Laporkan Dugaan Pungli, Kepala BPN Prabumulih: Akan Saya Tindak Tegas