Padahal, ikan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh optimal. Selain itu, pemberian pakan yang tidak sesuai dengan biomassa ikan atau dosis yang terlalu sedikit juga memperlambat pertumbuhan.
BACA JUGA:Pengantin Iblis : Film Horor Baru LYTO Pictures yang Terinspirasi Kisah Nyata
BACA JUGA:Game Street Fighter : Fenomena Video Game Ikonik Era 80-an dan 90-an
Kesalahan lain adalah pemberian pakan yang tidak teratur atau dilakukan saat cuaca buruk, yang dapat memengaruhi kualitas air dan kesehatan ikan.
3. Pengelolaan Kolam dan Air yang Tidak Optimal
Kondisi kolam dan air sangat memengaruhi pertumbuhan ikan nila. Kolam yang terlalu dangkal menyebabkan suhu air mudah berubah, sehingga ikan menjadi stres.
Kualitas air yang buruk, seperti kadar oksigen rendah dan penumpukan feses ikan, juga berdampak negatif. Sirkulasi air yang minim dapat meningkatkan kadar amonia, yang berbahaya bagi ikan.
4. Kepadatan Tebar yang Berlebihan
Kepadatan ikan yang terlalu tinggi di kolam juga menjadi masalah. Jika kolam tidak memiliki sirkulasi air yang baik, ikan akan kesulitan mendapatkan pakan secara merata dan kekurangan oksigen.
Hal ini menghambat proses pencernaan dan pertumbuhan ikan. Idealnya, jumlah ikan dalam kolam harus disesuaikan dengan kapasitas kolam dan sirkulasi air yang tersedia.
5. Kesalahan Kecil yang Tidak Diantisipasi
Selain kesalahan utama di atas, ada pula faktor-faktor kecil yang sering diabaikan.
Misalnya, tidak dilakukan pencegahan penyakit selama budidaya, mencampur ikan nila dengan ikan lain yang lebih agresif seperti ikan mas, atau menebar ikan dengan ukuran yang tidak seragam.
Kesalahan-kesalahan kecil ini dapat memengaruhi pertumbuhan ikan secara keseluruhan.
Melalui penjelasan ini, para pembudidaya diharapkan lebih memahami pentingnya pemilihan bibit berkualitas, pemberian pakan yang baik, serta pengelolaan kolam dan air yang optimal.
Jika Anda memiliki pengalaman lain terkait kendala dalam budidaya ikan nila, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar akun YouTube @Clieff Ikhtus.