Selain memperbaiki infrastruktur, pemekaran ini juga memberikan peluang bagi pemerintah daerah untuk lebih fokus dalam pengelolaan sumber daya alam yang melimpah.
Dengan menjadi kabupaten tersendiri, Boliyohuto dapat mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, seperti pengelolaan hutan dan sungai untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan.
Tantangan yang Harus Dihadapi
Meskipun memiliki potensi besar, pemekaran Kabupaten Boliyohuto tidak terlepas dari tantangan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian adalah:
Pendanaan:
Pemekaran membutuhkan biaya besar, terutama untuk membangun fasilitas pemerintahan dan infrastruktur dasar.
Kapasitas Sumber Daya Manusia:
Dibutuhkan tenaga kerja yang terampil untuk mendukung pengelolaan pemerintahan dan sektor-sektor penting seperti pertanian dan perdagangan.
Dukungan Masyarakat:
Pemekaran harus mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat setempat agar program-program pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
Warga di wilayah Boliyohuto menyambut baik rencana pemekaran ini. Mereka berharap, dengan terbentuknya kabupaten baru, pemerintah dapat lebih responsif terhadap kebutuhan lokal.
“Kami ingin ada perubahan yang nyata, terutama dalam pembangunan jalan, irigasi, dan akses pasar,” ujar salah seorang petani di Tolangohula.
Dengan otonomi yang lebih besar, pemerintah Kabupaten Boliyohuto dapat fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani yang menjadi pilar utama ekonomi lokal.
Pemekaran Kabupaten Boliyohuto adalah langkah strategis untuk meningkatkan pengelolaan potensi lokal dan pembangunan wilayah secara keseluruhan.
Dengan potensi besar di sektor pertanian, didukung oleh pengembangan infrastruktur yang tepat, Boliyohuto memiliki peluang besar untuk menjadi sentra pertanian yang mampu mendukung perekonomian Gorontalo di masa depan.
Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Timur: Wilayah NTT Berganti Nama Menjadi Provinsi Kupang Raya.