Namun, upaya pengembangan wilayah ABAS tidak terlepas dari tantangan yang ada, salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Calon Provinsi Luwu Raya Fokus pada Perkebunan dan Pertambangan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Usulan Pembentukan Tiga Provinsi Baru untuk Pelayanan Publik
Beberapa daerah di wilayah ini masih sulit dijangkau akibat minimnya fasilitas transportasi darat, laut, maupun udara.
Pulau-pulau kecil di sekitar Simeulue, misalnya, seringkali terisolasi karena kurangnya akses transportasi yang memadai.
Hal ini berdampak pada lambatnya distribusi barang dan jasa, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan ekonomi setempat.
Pemekaran wilayah diharapkan mampu menjadi solusi atas permasalahan ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Calon Kota Likupang Masuk Kawasan Wisata Prioritas Nasional
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Calon Kota Melonguane Andalkan Destinasi Wisata Unggulan
Dengan status sebagai provinsi baru, ABAS diperkirakan akan mendapatkan alokasi anggaran yang lebih besar untuk pembangunan infrastruktur.
Pemerintah daerah juga dapat lebih fokus dalam mengembangkan konektivitas antarwilayah, seperti pembangunan jalan lintas pesisir, pelabuhan modern, dan peningkatan fasilitas transportasi umum.
Hal ini diharapkan mampu membuka akses ke daerah-daerah terpencil dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Salah satu sektor yang diyakini akan mendapatkan manfaat besar dari pemekaran wilayah adalah pariwisata bahari.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Calon Kota Tahuna Fokus Pengembangan Kawasan Perkotaan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Calon Kabupaten Talaud Selatan untuk Mengatasi Isolasi Wilayah
Dengan pengelolaan yang lebih terfokus, calon Provinsi ABAS dapat memaksimalkan potensi pariwisata di wilayahnya.