Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam rencana pemekaran Kabupaten Donggala Utara adalah infrastruktur.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Kota Tahuna Siap Jadi Ibu Kota Provinsi Nusa Utara
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Menguak Kekayaan Tambang Emas dan Peran Pengusaha Nasional
Hingga saat ini, masih banyak wilayah di daerah ini yang sulit dijangkau karena keterbatasan akses transportasi.
Jalan penghubung antar desa masih dalam kondisi yang perlu diperbaiki, dan fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas, serta jaringan listrik belum sepenuhnya merata.
Selain itu, pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan masih perlu ditingkatkan.
Dengan status sebagai kabupaten yang baru nantinya, pemerintah daerah harus mampu menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Intip Potensi 11 Calon Kabupaten dan Kota Baru di Pulau Sulawesi
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Usul Pembentukan 2 Provinsi serta 5 Kabupaten dan Kota Baru
Tenaga medis dan tenaga pendidik juga perlu diperbanyak untuk memastikan setiap warga mendapatkan layanan dasar yang memadai.
Kearifan lokal memegang peranan penting dalam pengembangan wilayah Donggala Utara.
Masyarakat setempat telah lama hidup dengan budaya gotong royong dan nilai-nilai adat yang kuat, yang dapat menjadi modal sosial dalam membangun daerah ini.
Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pembangunan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Tantangan dan Harapan Pembentukan Provinsi Barito Raya
Pelestarian budaya juga menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan.