Bahan utama untuk membuat kue cucur adalah tepung beras, gula merah, kelapa parut, dan air daun pandan.
BACA JUGA:Kuliner Dimsum : Sensasi Rasa dan Keberagaman Tradisi dalam Setiap Sajian
BACA JUGA:Kue Pukis : Sajian Tradisional yang Tetap Menggoda Lidah di Era Modern
Proses pembuatan kue cucur dimulai dengan membuat adonan yang terdiri dari campuran tepung beras, air daun pandan, dan gula merah cair.
Gula merah memberi rasa manis sekaligus warna kecokelatan yang menjadi ciri khas kue cucur.
Adonan yang telah dicampur rata kemudian dituangkan ke dalam wajan datar berisi minyak panas.
Teknik penggorengannya sangat penting agar kue cucur bisa membentuk permukaan yang keriput dan sedikit garing di luar, namun tetap kenyal di dalam.
Salah satu teknik yang dilakukan adalah dengan cara menggoyang-goyangkan wajan ketika adonan dituangkan.
Hal ini menyebabkan bagian luar kue menjadi renyah dan berkerut, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan kenyal.
Setelah kue cucur matang dan berwarna keemasan, kue ini siap disajikan. Untuk menambah cita rasa, sering kali kue cucur disajikan dengan taburan kelapa parut di atasnya, meskipun ada juga yang menikmatinya begitu saja tanpa tambahan apapun.
Kue cucur memiliki cita rasa yang unik dan menggugah selera. Teksturnya yang renyah di luar dan kenyal di dalam memberikan sensasi yang berbeda saat digigit.
Manis dari gula merah yang berpadu dengan gurihnya kelapa parut memberikan rasa yang seimbang, sementara sedikit rasa pandan memberikan aroma khas yang menambah kenikmatan.
Kombinasi rasa manis, gurih, dan sedikit aroma daun pandan ini membuat kue cucur sangat cocok dijadikan camilan atau teman minum teh.
Selain itu, kue cucur juga cukup mudah ditemukan, baik di pasar tradisional maupun di toko kue modern yang kini mulai banyak menjual jajanan pasar.
Harganya yang terjangkau menjadikan kue cucur bisa dinikmati oleh siapa saja tanpa perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Keberadaan kue cucur dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah dekat.