Dengan status sebagai kabupaten baru, Jemaja akan memiliki akses anggaran yang lebih besar untuk pembangunan jalan, pelabuhan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
4. Pemerataan Pembangunan dan Kesejahteraan
Saat ini, wilayah Kepulauan Anambas masih menghadapi ketimpangan pembangunan antara wilayah utama dengan daerah terpencilnya.
Dengan pembentukan Kabupaten Kepulauan Jemaja, diharapkan terjadi pemerataan pembangunan yang lebih baik.
Tantangan dalam Pemekaran Kabupaten Kepulauan Jemaja
1. Moratorium Pemekaran Wilayah
Saat ini, pemerintah pusat masih menerapkan moratorium terhadap pembentukan daerah otonomi baru (DOB).
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau: Menuju Pembentukan Tujuh Kabupaten Baru
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: 5 Kabupaten Siap Gabung Provinsi Natuna Anambas
Hal ini menjadi tantangan utama bagi usulan pemekaran Kabupaten Kepulauan Jemaja.
2. Kesiapan Infrastruktur dan Sumber Daya
Agar dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri, Jemaja perlu memastikan kesiapan infrastruktur serta sumber daya manusia yang cukup untuk menjalankan pemerintahan secara efektif.
3. Sumber Pendapatan Daerah
Kabupaten baru memerlukan sumber pendapatan yang cukup untuk membiayai operasionalnya.
Oleh karena itu, potensi ekonomi dari sektor perikanan, pariwisata, dan kelautan harus dioptimalkan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Cukuh Bandak Fokus Optimalisasi Potensi Lokal
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Natar Agung untuk Meningkatkan Efisiensi Pemerintahan
Masyarakat Jemaja menyambut baik gagasan pemekaran ini karena mereka mengharapkan pemerintahan yang lebih dekat dan layanan publik yang lebih baik.
Para tokoh masyarakat, akademisi, serta pelaku usaha di Kepulauan Jemaja juga mendukung upaya ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.