Setiap tahunnya, para peselancar dari berbagai negara datang ke Nias untuk menaklukkan ombak spektakuler ini.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Usulan Pembentukan Dua Provinsi Baru untuk Memperkuat Keutuhan NKRI
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: 11 Kabupaten dan Kota Pilih Gabung Dua Provinsi Baru
Keunikan gelombang di pantai ini memungkinkan peselancar meluncur lebih lama dibandingkan di tempat lain.
Selain itu, banyak destinasi wisata lain yang bisa dikembangkan, seperti Pulau Asu yang menawarkan keindahan laut dan keanekaragaman hayati bawah laut.
Infrastruktur pariwisata di Nias terus mengalami peningkatan untuk mendukung wisatawan domestik maupun mancanegara.
2. Pertanian: Komoditas Kelapa dan Karet
Nias memiliki potensi pertanian yang cukup besar, terutama dalam sektor kelapa dan karet.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Aspirasi, Tantangan, dan Harapan Menuju Kesejahteraan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Aceh: Perjuangan Panjang Kota Subulussalam Menjadi Daerah Otonom Baru
Kelapa menjadi komoditas utama masyarakat Nias, yang diolah menjadi berbagai produk turunan seperti kopra, minyak kelapa, dan sabut kelapa.
Selain itu, perkebunan karet juga berkembang pesat, terutama di Kabupaten Nias dan Nias Selatan.
Jika Kepulauan Nias menjadi provinsi sendiri, maka pengelolaan dan pengembangan sektor pertanian dapat lebih fokus, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Potensi ekspor produk pertanian juga akan lebih mudah dilakukan dengan sistem birokrasi yang lebih ringkas.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Apakah Batam Akan Menjadi Provinsi Baru? Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kepulauan Riau: Langkah Strategis sebagai Gerbang Ekonomi Maritim Indonesia
3. Budaya: Tradisi Lompat Batu yang Mendunia
Salah satu warisan budaya yang paling terkenal dari Nias adalah tradisi Lompat Batu di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan.