Namun karena merasa ada yang janggal, pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
BACA JUGA:Polres Lubuklinggau Dukung Ketahanan Pangan, Panen Raya Jagung di P2L Air Kuti
BACA JUGA:Sambut Ramadhan 1446 H : Satlantas Polres Lubuklinggau Bersih-Bersih Masjid dan Bagikan Sembako
Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana, melalui Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP Joni Pajri, didampingi Kanit Pidum Aiptu Erwinsyah, membenarkan adanya laporan tersebut.
"Sekitar pukul 19.00 WIB, keluarga korban melapor," ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Siti Aisyah untuk dilakukan visum.
Dari hasil pemeriksaan dokter jaga, dr. Yusuf Amin, menunjukkan adanya lebam mayat di bagian dada korban, tetapi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Meskipun hasil visum tidak menunjukkan indikasi kekerasan.
Setelah ada hasil visum luar, pihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.
"Pernyataan penolakan autopsi pun dibuat secara resmi oleh perwakilan keluarga, Bambang, dengan tanda tangan di atas materai," jelas Aiptu Erwin.
Selanjutnya sekitar pukul 22.00 WIB, jenazah M. Kartolo dibawa pulang ke rumah duka di Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, menggunakan mobil ambulans Partai NasDem dengan nomor polisi BG 1282 XL.
Pihak keluarga langsung mempersiapkan prosesi pemakaman.
Hingga laporan ini dibuat, situasi di lokasi kejadian tetap kondusif.
Polisi masih melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada unsur kriminal dalam peristiwa ini.
"Warga di sekitar pondok juga diimbau untuk segera melapor jika menemukan hal-hal mencurigakan di sekitar lokasi kejadian," pungkasnya.*