Dalam kesempatan itu Menta menghimbau agar seluruh pengusaha di Indonesia tidak menjual sembako di atas HET untuk komoditas seperti beras, dan minyak goreng.
BACA JUGA:Ketua Dewan Dekranas Resmi Lantik Feby Deru Sebagai Ketua Dekranasda Sumsel
BACA JUGA:Kakanwil Agato Siap Dukung Gubernur Sumsel Wujudkan Sumsel Maju Terus Untuk Semua
"Kenapa? Karena minyak goreng kita produsen terbesar didunia, kita suplai negara lain masa harganya lebih besar dari HET," ujarnya.
Demikian halnya dengan beras, menurut Amran tidak ada alasan lagi hari ini harganya naik. Pasalnya produksi beras justru meningkat tajam tahun ini sebesar 52% dibandingkan tahun lalu berdasarkan data BPS. Begitupun stok beras saat ini mencapai 2 juta ton.
"Tidak ada alasan hari ini harga beras naik karena produksi kita meningkat tajam 52% dari tahun lalu. Ini kata BPS buka kata Saya. Stok beras di bulog 2 juta ton ini 5-7 tahun mungil stok terbesar hari ini," ujarnya.
Di ujung himbauannya Mentan RI juga secara tegas meminta semua pengusaha tidak menjual pangan di atas HET. Jika tetap tidak diindahkan, pihaknya mengatakan tak segan menindak pengusaha dengan melakukan penyegelan.
"Satgas Pangan kami minta ditindak. Semoga di Sumsel tidak terjadi demikian. Ini tidak baik kalau tokonya disegel. Tolon sahabatku Se-Indonesia bantulah orang yang sedang ibadah jangan diganggu agar mereka khusyuk beribadah," tutupnya.
Selain meninjau Operasi Pasar Pangan Murah, Mentan RI dan Menhan RI juga melakukan serangkaian kegiatan lainnya saat melakukan kunjungan kerja ke Sumsel yaitu Sosialisasi Inpres No.3 Tahun 2025 Tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI di Gedung Serbaguna PT. Pusri.