Masih kata Avep Inisiatif Green Drilling tidak hanya dikenal sebagai sebuah tagline, tetapi merupakan langkah nyata dari implementasi prinsip ESG (Environmental Social Governance) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina Drilling.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Provinsi Jakarta Raya Menguat
Ini termasuk upaya untuk mengurangi jejak karbon, meningkatkan keberlanjutan, dan mendukung program Net Zero Emission Pertamina 2060.
Avep Disasmita menegaskan bahwa keberlanjutan dan tanggung jawab sosial merupakan bagian penting dari visi perusahaan.
“Kami percaya bahwa dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG, kami tidak hanya dapat berkontribusi pada lingkungan tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” tuturnya.
Penggunaan teknologi gas bumi dalam operasional pengeboran merupakan salah satu inovasi kunci yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengurangan emisi.
Selain itu, teknologi ini juga diharapkan dapat memperpanjang usia operasional alat berat dan mengurangi biaya pemeliharaan.
Avep menjelaskan bahwa kombinasi BBM dan gas memungkinkan fleksibilitas dalam pengoperasian alat.
“Dengan menggunakan gas, kami dapat mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan bakar, serta meningkatkan efisiensi operasional,” katanya.
Pertamina Drilling juga menyadari bahwa keberhasilan inisiatif ini tidak hanya dilihat dari segi teknis, tetapi juga dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Oleh karena itu, program Green Drilling mencakup penilaian secara menyeluruh terhadap dampak lingkungan dan sosial dari setiap proyek yang dijalankan.
Dari sisi lingkungan, pengurangan emisi karbon diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat di sekitar area operasi pengeboran.
Sementara itu, dari sisi sosial, perusahaan berkomitmen untuk melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap proyek, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Meskipun Pertamina Drilling telah melangkah jauh dalam inisiatif ini, tantangan tetap ada.
Implementasi teknologi baru dan perubahan sistem operasional membutuhkan waktu dan investasi yang signifikan.