Persiapan Tanah: Tanah untuk menanam duwet putih perlu dipersiapkan dengan baik, yaitu dengan menggemburkan tanah dan memberikan pupuk organik agar tanaman bisa tumbuh dengan subur.
Perawatan Tanaman: Tanaman duwet putih membutuhkan perawatan rutin, seperti penyiraman yang cukup, pemangkasan untuk menjaga bentuk pohon, dan perlindungan dari hama dan penyakit.
Pemanenan: Buah duwet putih biasanya dapat dipanen setelah 5 hingga 6 bulan masa tanam.
Pemanenan yang tepat waktu akan menghasilkan buah yang manis dan segar, siap dikonsumsi atau dipasarkan.
Saat ini, pasar untuk buah-buahan eksotis di Indonesia terus berkembang, terutama di kalangan konsumen yang mencari alternatif sehat dan alami.
Buah duwet putih, dengan rasa manis dan kandungan gizi yang tinggi, berpotensi untuk berkembang di pasar domestik dan internasional.
Potensi ekspor juga cukup besar, terutama ke negara-negara yang menggemari buah-buahan tropis.
Namun, untuk memaksimalkan potensi pasar ini, dibutuhkan upaya bersama antara petani, pemerintah, dan pelaku industri untuk memperkenalkan duwet putih ke masyarakat luas.
Kampanye pemasaran yang efektif dan peningkatan kualitas produk melalui sertifikasi organik atau pengemasan yang menarik dapat membantu meningkatkan daya tarik buah ini di pasar.
Selain itu, pengembangan olahan dari buah duwet putih seperti jus, selai, atau produk-produk makanan lainnya juga dapat menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan buah ini ke pasar yang lebih luas.
Duwet putih adalah buah tropis yang kaya manfaat dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.
Dengan perawatan yang tepat, budidaya duwet putih bisa memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan bagi para petani.
Selain itu, manfaat kesehatan yang dimiliki buah ini juga dapat menjadi nilai tambah, baik bagi konsumen maupun produsen.
Untuk itu, saatnya bagi Indonesia untuk mulai lebih serius dalam menggali potensi duwet putih dan menjadikannya sebagai salah satu komoditas unggulan di dunia pertanian.*