Ruas Tol Trans Sumatera Tersambung Penuh pada 2031: Menyatukan Lampung hingga Medan, Aceh Masih Menanti

Senin 07-04-2025,13:57 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Jika JTTS tersambung penuh, waktu tempuh bisa ditekan menjadi 20–25 jam, bahkan lebih cepat jika infrastruktur penunjangnya optimal.

Bagi dunia industri, hal ini berarti penghematan besar dalam logistik, distribusi barang, dan transportasi hasil-hasil perkebunan serta tambang dari Sumatera ke Pulau Jawa atau sebaliknya.

2. Pemerataan Ekonomi

Provinsi-provinsi seperti Jambi, Bengkulu, dan Riau yang sebelumnya kurang tersentuh infrastruktur modern kini akan mendapat "akses emas" ke pusat-pusat ekonomi nasional. 

Hal ini membuka peluang tumbuhnya kawasan industri baru, UMKM, hingga kawasan ekonomi khusus (KEK) di daerah.

3. Meningkatkan Pariwisata dan Investasi

Dengan meningkatnya aksesibilitas, banyak daerah yang sebelumnya sulit dijangkau bisa berkembang menjadi destinasi wisata unggulan.

Misalnya, Danau Toba di Sumut, Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Jambi, dan kawasan ekowisata Riau bisa lebih mudah dikunjungi wisatawan domestik dan asing.

Selain itu, investor juga akan tertarik membangun infrastruktur pendukung seperti rest area, hotel, SPBU, dan pusat logistik baru di sepanjang jalur tol.

Aceh Harus Sabar: Kapan Giliran Wilayah Paling Barat Ini?

Meski proyek tol akan tersambung penuh hingga Medan pada 2031, provinsi Aceh belum menjadi prioritas dalam rentang waktu enam tahun ke depan. 

Padahal, Aceh memiliki potensi ekonomi besar yang selama ini sulit diakses karena minimnya infrastruktur kelas nasional.

Tol Sigli–Banda Aceh saat ini merupakan satu-satunya tol yang sedang dibangun di Aceh. Pengerjaannya sudah hampir rampung, namun belum tersambung dengan jaringan utama JTTS karena belum ada tol penghubung dari Medan menuju wilayah perbatasan Aceh-Sumut.

Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat Aceh pun diharapkan dapat lebih aktif mendorong pusat agar memasukkan tol Medan–Aceh sebagai prioritas pasca 2031.

Sejumlah pengamat menilai, agar JTTS bisa selesai tepat waktu, pemerintah pusat harus konsisten dalam mendukung pembiayaan proyek dan mempercepat birokrasi pengadaan lahan.

"Kalau hanya mengandalkan APBN dan pinjaman, ya pasti berat. Skema pendanaan kreatif seperti KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha) atau sukuk infrastruktur harus dipercepat," ujar seorang pengamat transportasi dari Universitas Andalas.

Kategori :