Padahal, Korea Utara sempat jadi sorotan karena sebelumnya membantai Indonesia U-17 dengan skor telak 6-0.
BACA JUGA:Drama Menit Akhir! Inter Milan Tumbang dari Bologna
BACA JUGA:Uzbekistan U-17 Juara Piala Asia 2025, Taklukkan Arab Saudi dengan 9 Pemain
Namun, Uzbekistan menunjukkan level permainan yang jauh di atas.
Laga final sendiri berlangsung sengit. Arab Saudi yang tampil sebagai tuan rumah dihadapan ribuan pendukungnya tak mampu mengembangkan permainan.
Uzbekistan unggul lebih dulu lewat skema bola mati, dan menggandakan keunggulan lewat serangan cepat di babak kedua.
Meski kehilangan dua pemain karena kartu merah, lini belakang mereka tampil luar biasa dengan disiplin dan pengorbanan tinggi.
Pelatih Islombek Ismoilov mengungkapkan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari persiapan panjang selama tiga tahun terakhir.
“Kami sudah berlatih untuk turnamen ini dalam waktu yang lama. Kemenangan ini untuk rakyat kami,” ujarnya kepada AFC.
Kemenangan ini menjadi gelar kedua Uzbekistan di Piala Asia U-17, setelah sebelumnya mereka juga juara pada edisi 2023. Dominasi ini membuktikan bahwa Uzbekistan adalah kekuatan baru di level sepak bola muda Asia.
Apa yang bisa dipelajari dari Uzbekistan? Konsistensi, pembinaan jangka panjang, serta keberanian memberikan kepercayaan kepada pelatih muda.
Islombek Ismoilov sendiri adalah pelatih termuda di turnamen ini, namun sukses membawa timnya tak terkalahkan sepanjang turnamen.
Sementara itu, kegagalan Arab Saudi U-17 di kandang sendiri tentu menjadi pukulan.
Padahal mereka tampil cemerlang di jalur menuju final, termasuk menyingkirkan Korea Selatan dan Jepang.
Namun, dua kali menghadapi Uzbekistan, mereka tak mampu mencetak satu gol pun—kalah 0-3 di grup, dan 0-2 di final.
Prestasi Uzbekistan ini jadi bukti bahwa kerja keras dan perencanaan jangka panjang akan membuahkan hasil.