Sejumlah komunitas adat Dayak sudah menyatakan sikap terbuka dan mendukung penuh pemekaran ini, melihatnya sebagai peluang untuk memperjuangkan hak-hak adat mereka.
Tokoh adat di Bentian Besar, misalnya, menekankan pentingnya memperkuat lembaga adat sebagai bagian integral dari pemerintahan baru.
Dengan demikian, pembangunan tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga berlandaskan nilai budaya dan kearifan lokal.
Jika Kutai Benua Raya resmi berdiri, maka daerah ini akan membawa wajah baru bagi pemekaran wilayah di Indonesia, yakni pendekatan berbasis pelestarian budaya dan ekologi.
Kabupaten Kutai Benua Raya diharapkan dapat menjadi:
Pusat budaya Dayak di Kalimantan Timur
Model ekowisata berkelanjutan di Kalimantan
Pelopor pengelolaan hutan berbasis komunitas
Sumber inspirasi pembangunan berbasis kearifan lokal
Wacana ini masih harus melalui perjalanan panjang. Namun, harapan masyarakat tetap menyala, bahwa satu hari nanti, Kutai Benua Raya akan menjadi kebanggaan Kalimantan dan Indonesia di mata dunia.