Sementara itu, para pelaku usaha kuliner juga mulai berinovasi dengan rasa dan tampilan kue lontar.
Di Jayapura, beberapa kafe kekinian menyajikan kue lontar dengan topping modern seperti keju, cokelat, dan buah-buahan. Beberapa bahkan menawarkan versi mini agar lebih mudah dikonsumsi.
Meskipun begitu, masyarakat tetap menjaga resep asli kue lontar agar tidak kehilangan jati diri.
“Inovasi itu bagus, tapi tetap harus ada versi aslinya yang dijaga. Karena itu bukan sekadar kue, itu bagian dari identitas kami,” kata Maria.
Kini, kue lontar tak hanya menjadi simbol tradisi di meja makan masyarakat Papua, tetapi juga menjadi jembatan antara budaya lokal dan dunia luar.
Cita rasanya yang unik, cerita sejarahnya yang kaya, dan tampilannya yang menarik menjadikan kue lontar layak disebut sebagai salah satu kuliner kebanggaan Indonesia.*