Adonan yang sudah jadi kemudian dibentuk menjadi bola-bola kecil seukuran bola pingpong.
BACA JUGA:Samosa : Makanan Khas yang Menyatu dalam Ragam Budaya
BACA JUGA:Nasi Biryani : Perpaduan Rasa dan Budaya yang Mendunia
Bola-bola ini harus digoreng dalam minyak panas dengan hati-hati, karena jika terlalu panas, bola Gulab Jamun akan cepat gosong di luar sementara bagian dalamnya masih mentah.
Setelah digoreng hingga berwarna keemasan, bola-bola Gulab Jamun dimasukkan ke dalam sirup manis yang terbuat dari gula, air, dan sedikit air mawar atau saffron untuk memberi aroma yang khas.
Sirup ini memberikan kelembutan dan rasa manis yang menyeluruh pada Gulab Jamun.
Meskipun Gulab Jamun tradisional umumnya terbuat dari khoya, ada beberapa variasi yang bisa ditemukan di berbagai wilayah India, bahkan di negara-negara lainnya.
Salah satu variasi populer adalah Gulab Jamun yang terbuat dari susu bubuk (bukan khoya), yang dikenal dengan nama "instant Gulab Jamun."
Versi ini lebih praktis karena adonan dapat dibuat dengan menggunakan susu bubuk dan bahan tambahan lainnya.
Di beberapa negara, Gulab Jamun juga dibuat dengan berbagai rasa tambahan.
Misalnya, di beberapa wilayah India, Anda akan menemukan Gulab Jamun yang disajikan dengan sirup manis yang mengandung saffron, memberikan warna kuning keemasan yang indah dan rasa khas.
Ada juga yang menambahkan bahan seperti kelapa parut atau kacang-kacangan sebagai taburan di atas bola Gulab Jamun untuk memberikan tekstur yang lebih beragam.
Di luar India, Gulab Jamun juga menjadi hidangan yang sangat populer di negara-negara Asia Selatan seperti Pakistan, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka.
Selain itu, banyak restoran India di luar Asia juga menyajikan Gulab Jamun sebagai menu penutup yang sangat disukai oleh pengunjung.
Di India, Gulab Jamun bukan hanya sekadar hidangan penutup, tetapi juga bagian penting dalam berbagai acara perayaan.
Hidangan ini sering disajikan pada hari-hari besar seperti Diwali (Festival Cahaya), pernikahan, dan acara-acara keluarga lainnya.