Banyuwangi, Lumajang, Bondowoso, hingga Probolinggo memiliki lanskap alam yang luar biasa.
Kawah Ijen dengan blue fire-nya, Gunung Bromo yang eksotis, hingga air terjun Tumpak Sewu menjadi daya tarik wisata kelas dunia.
Pengembangan infrastruktur pariwisata dan promosi yang terpadu akan lebih efektif jika ditangani oleh pemerintahan provinsi yang fokus, sehingga mendatangkan lebih banyak wisatawan, memperbesar pendapatan daerah, serta menyerap tenaga kerja lokal.
Keuntungan Strategis Pemekaran Provinsi Blambangan
Peningkatan Pelayanan Publik:
Pemerintah provinsi baru akan lebih dekat dengan masyarakat, memudahkan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi.
Efisiensi Tata Kelola:
Wilayah yang sebelumnya terlalu luas dan sulit dijangkau bisa lebih efisien dikelola dengan pembagian administratif yang lebih ramping.
Akselerasi Pembangunan:
Pemerintah daerah baru dapat merancang pembangunan yang lebih sesuai dengan karakteristik lokal, termasuk dalam pengelolaan dana transfer pusat.
Penguatan Identitas Budaya dan Sejarah:
Nama “Blambangan” bukan hanya administratif, melainkan simbol kultural yang kuat untuk menegaskan jati diri masyarakat setempat.
Dukungan Konektivitas Regional:
Lokasi yang strategis di jalur perlintasan Pulau Jawa dan kedekatan dengan Pulau Bali menjadikan wilayah ini sebagai simpul perdagangan, pariwisata, dan logistik.
Tantangan Pemekaran dan Moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB)
Meski semangat pemekaran Provinsi Blambangan sangat besar, pemerintah pusat saat ini masih menerapkan kebijakan moratorium pembentukan daerah otonomi baru.
Namun, tekanan dari bawah semakin meningkat, mengingat banyak daerah yang sudah menyusun kajian akademis, studi kelayakan, serta dukungan politik dan sosial dari masyarakat.
Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri diharapkan dapat kembali mengevaluasi efektivitas moratorium ini, terutama terhadap daerah-daerah yang secara potensi ekonomi, sosial, dan administratif sudah sangat layak untuk berdiri sebagai provinsi baru.
Dukungan dari Tokoh dan Elemen Masyarakat
Wacana pembentukan Provinsi Blambangan mendapatkan dukungan dari banyak kalangan, termasuk kepala daerah, DPRD, tokoh budaya, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.
Mereka menganggap bahwa pemekaran bukan semata-mata pemisahan administratif, tetapi langkah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Banyuwangi menyatakan bahwa pemekaran Provinsi Blambangan akan menghidupkan kembali kejayaan masa lalu Blambangan sebagai pusat peradaban timur Jawa dan mendorong masyarakat untuk lebih bangga dan mencintai budayanya sendiri.
Pemekaran wilayah dengan membentuk Provinsi Blambangan adalah sebuah keniscayaan sejarah dan kebutuhan masa depan.
Dengan potensi pertanian dan perkebunan yang kuat, ditambah sektor pariwisata yang terus tumbuh, wilayah timur Jawa Timur sangat siap untuk menjadi provinsi mandiri.