Harvard menolak tuduhan pemerintah, menyebutnya sebagai bentuk pembalasan yang tidak berdasar dan inkonstitusional.
Respons Keras Harvard: “Tindakan Balasan yang Ilegal”
Dalam pernyataan resminya, Harvard menyebut bahwa tindakan pemerintahan Trump adalah ilegal, merugikan, dan berbahaya bagi masa depan institusi pendidikan.
“Kami berkomitmen penuh terhadap pendidikan mahasiswa internasional. Mereka adalah bagian integral dari komunitas kami. Apa yang dilakukan pemerintah bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak nilai-nilai akademik dan kebebasan berpikir yang kami junjung tinggi,” ujar perwakilan dari universitas tersebut.
Harvard juga menegaskan bahwa mereka akan mengambil langkah hukum untuk melawan keputusan ini.
Dukungan dari berbagai pihak pun terus mengalir, termasuk dari anggota Kongres Partai Demokrat.
Kritik dari Politikus Demokrat: Serangan Terbuka terhadap Dunia Akademik
Perwakilan Demokrat dari Maryland, Jaime Raskin, menyebut tindakan tersebut sebagai “serangan tidak dapat ditoleransi terhadap independensi dan kebebasan akademik.”
BACA JUGA:Pengusaha Rusia Tawarkan Suaka Politik kepada Donald Trump Mantan Presiden Amerika Serikat...
Ia menuding pemerintahan Trump menggunakan kekuasaannya untuk membungkam institusi yang tidak sejalan dengan pandangan politiknya.
Raskin mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Trump menyerang Harvard.
Sebelumnya, pemerintah telah membekukan dana hibah federal sebesar US$3 miliar, yang kemudian memicu gugatan dari pihak universitas.
Mahasiswa Internasional Jadi Korban Kebijakan Politik