"Waktu renang, AY pernah ngomong langsung minta aku bawa kawan ke hotel Cozy tapi aku menolak," ujar K.
BACA JUGA:Peringati Harkitnas, Kajari Lubuklinggau Serukan Semangat Nasionalisme dan Kebersamaan
BACA JUGA:Mendorong Transformasi Digital dan Kepemimpinan Inovatif di Lubuklinggau
Dilain waktu, AY juga pernah memanggilnya ke kantor dan di ruangan itu ada dua guru olahraga lainnya.
Dihadapan kedua guru tersebut, AY juga pernah meminta K untuk membawa temannya (siswi) yang mau diajak kencan.
"Dia minta dicarikan 3 biar mereka berpasang-pasang, tapi guru lain tidak bicara apa-apa," terang K.
Mendengar permintaan aneh dari oknum guru olahraganya, K hanya menjawab iya lalu pergi dari ruangan guru tersebut.
"Saya jawab iya, tapi saya iya-iya saja, tapi perintahnya tidak saya laksanakan," ujar K.
Dari keterangan K juga akhirnya terungkap jika teman sekelasnya (siswi) berinisial A ternyata juga pernah dipanggil ke kantor dan pernah ditawari uang Rp1 juta asalkan A mau dicium.
"Tapi kawan aku dak galak dan jawab, kalau duit Rp1kuta cowok aku, keluarga aku juga bisa memberikan itu," ungkap K menirukan jawaban temannya A.
Sejumlah borok AY akhirnya terkuak setelah didemo oleh siswa-siswi sendiri.
Seperti diberitakan Palembang Pos sebelumnya, Ratusan pelajar kelas XI SMK Negeri 1 Lubuklinggau melakukan aksi unjuk rasa di lingkungan sekolah, Kamis 23 Mei 2025.
Mereka menuntut pihak sekolah bertindak tegas terhadap oknum guru olahraga berinisial AY yang diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap sejumlah pelajar.* (yat)