Jika tidak ditangani dengan baik, panas berlebih ini dapat menurunkan performa perangkat, memperpendek usia baterai, bahkan mempengaruhi kenyamanan pengguna saat menggenggam smartphone.
BACA JUGA:Cara Charger iPhone 16 yang Benar dan Charger Terbaik agar Baterai Awet Hingga Bertahun-tahun
BACA JUGA:Realme GT 7 Series Tawarkan Kamera Canggih dengan Sensor Sony dan Teknologi AI Mutakhir
IceSense Design hadir sebagai jawaban atas tantangan ini. Teknologi ini mengintegrasikan lapisan graphene ke dalam struktur internal smartphone, menciptakan jalur termal efisien yang mampu mengalirkan dan menyebarkan panas secara cepat ke permukaan bodi perangkat.
Dengan demikian, panas tidak terperangkap di dalam, tetapi dialirkan keluar untuk didispersikan ke lingkungan.
Lebih Ringan, Lebih Tipis, Lebih Dingin
Salah satu alasan mengapa graphene sangat cocok untuk perangkat mobile adalah sifatnya yang ringan dan fleksibel.
Berbeda dengan solusi pendinginan konvensional yang mengandalkan logam berat atau sistem berbasis cairan, graphene tidak menambah beban berarti pada perangkat.
Hal ini memungkinkan produsen smartphone mempertahankan desain yang ramping tanpa mengorbankan sistem pendinginan.
Di sisi lain, graphene juga sangat tipis, sehingga bisa disisipkan di antara berbagai lapisan komponen internal tanpa memakan ruang.
Ini memberikan keleluasaan desain yang lebih besar bagi para insinyur untuk merancang smartphone yang efisien sekaligus estetik.
Kinerja Stabil Tanpa Thermal Throttling
Salah satu keuntungan utama dari penggunaan graphene melalui IceSense Design adalah kemampuan menjaga stabilitas kinerja.
Dalam banyak kasus, smartphone yang terlalu panas akan mengalami thermal throttling, yaitu kondisi di mana prosesor secara otomatis menurunkan kecepatan kerja untuk mencegah kerusakan akibat panas berlebih.
Akibatnya, performa aplikasi atau game bisa turun drastis.
Dengan IceSense Design, suhu internal tetap terjaga pada level optimal, sehingga prosesor dapat bekerja secara maksimal dalam jangka waktu lebih lama.