Graphene hadir sebagai solusi ideal karena mampu menghantarkan panas secara cepat tanpa menambah bobot signifikan.
BACA JUGA:Xiaomi 15 Ultra Tawarkan Kamera Leica 200MP & Fast Charging 90W!
BACA JUGA:Cara Charger iPhone 16 yang Benar dan Charger Terbaik agar Baterai Awet Hingga Bertahun-tahun
Aplikasi dalam Dunia Elektronik
Industri elektronik adalah salah satu sektor yang paling tertarik dengan pengembangan graphene.
Dalam smartphone misalnya, penggunaan graphene pada sistem pendingin dapat membantu menjaga suhu prosesor agar tetap stabil meskipun menjalankan aplikasi berat atau bermain game dalam waktu lama.
Hal ini berkontribusi terhadap performa yang lebih optimal sekaligus memperpanjang umur komponen.
Beberapa produsen ponsel bahkan telah mulai mengadopsi graphene sebagai bagian dari sistem pendingin internal.
Selain itu, karena graphene juga bersifat transparan dan fleksibel, ia berpotensi digunakan dalam pengembangan layar sentuh generasi baru yang lebih tahan lama dan responsif.
Di bidang baterai, graphene juga menjanjikan revolusi.
Baterai berbasis graphene diklaim dapat diisi ulang lebih cepat, memiliki kapasitas lebih besar, serta masa pakai yang lebih panjang dibanding baterai lithium-ion konvensional.
Bahkan sejumlah startup dan perusahaan teknologi global tengah berlomba-lomba mengembangkan baterai graphene yang mampu mengisi penuh dalam hitungan menit.
Kemungkinan di Dunia Energi dan Transportasi
Potensi graphene tidak terbatas pada perangkat kecil.
Dalam skala besar, material ini dapat diterapkan dalam pengembangan panel surya yang lebih efisien dan ringan, serta sebagai komponen penting dalam sistem penyimpanan energi masa depan seperti superkapasitor.
Dalam industri transportasi, graphene dapat digunakan untuk membuat material bodi kendaraan yang lebih kuat namun ringan.